Sebagai salah satu warisan budaya, selayaknya pembuatan batik dilestarikan. Ada dua teknik pembuatan batik, yaitu manual yang disebut batik tulis dan modern atau batik cap. Namun, ada juga batik modern tulis yang memiliki ciri khas tersendiri.
Ciri khas pada batik modern adalah motifnya yang lebih bervariasi, dan penggunaan warna dengan kombinasi beragam. Selain itu, batik modern juga tidak lagi terikat pada aturan maupun isen-isen yang biasanya digunakan batik tradisional.
Proses Pembuatan Batik Modern Tulis
Pada dasarnya, proses pembuatan batik modern tulis memiliki kesamaan dengan batik tradisional. Pembatik haruslah memiliki cita rasa seni yang tinggi. Proses utamanya adalah pencantingan, atau proses menempelkan malam lilin batik pada kain mori.
Selanjutnya adalah proses pewarnaan yang kemudian dilanjutkan pada proses pelorodan. Proses terakhir ini bertujuan untuk meluruhkan lilin yang masih tersisa pada kain mori. Selain itu, proses ini juga dapat mengurangi residu pewarnaan pada batik.
Ada beberapa alat yang digunakan saat proses membuat kain batik modern tulis. Berikut ini adalah alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan batik tulis.
1. Bahan Kain Batik
Kain yang digunakan dalam membatik adalah kain mori, yaitu sejenis kain katun. Selain itu batik tulis juga biasa menggunakan kain sutra yang lebih menonjolkan kesan eksklusif. Warna yang digunakan adalah putih polos, agar dapat diisi dengan warna apa pun saat proses pembatikan.
2. Bahan Pewarna Kain Batik
Bahan utama yang digunakan dalam membatik adalah lilin malam. Ada beberapa jenis lilin malam yang digunakan, sesuai dengan fungsinya dalam membuat batik. Jenis lilin malam adalah malam biron, malam remukan. Malam carikan carikan, dan malam tembokan.
Aneka jenis malam itu memiliki fungsinya masing-masing. Misalnya pada malam carikan, karena memiliki sifat lentur dan merekat kuat, biasanya digunakan saat membuat motif dasar dan isen-isen. Berbeda dengan malam tembokan yang digunakan menutup bidang latar batik.
3. Pewarna Batik Tulis
Pewarnaan pada batik biasanya menggunakan pewarna alami atau pewarna sintetis. Pewarna alami didapat dari warna yang dihasilkan oleh tumbuhan yang didapat di alam. Misalnya kayu secang, jelawe, dan kulit manggis.
4. Alat Membuat Batik Tulis
Beberapa alat diperlukan dalam membuat kain batik modern tulis. Di antaranya adalah canting beserta wajan dan kompornya. Canting digunakan untuk mengaplikasikan lilin malam pada kain. Adapun wajan dan kompor kecil digunakan untuk mencairkan lilin malam yang akan digunakan,
Selain itu, pembatik juga memerlukan gawangan dan dingklik. Gawangan berfungsi untuk mementangkan kain yang akan ditulisi motif batik. Untuk tempat duduknya, pembatik menggunakan dingklik atau kursi kayu kecil.
Motif Batik Tulis Modern
Batik modern tulis memiliki motif yang lebih bervariasi dibandingkan batik tulis tradisional. Bahkan, saat ini, tiap-tiap daerah di Indonesia memiliki motif khasnya masing-masing. Hal ini semakin memperkaya khazanah batik negeri ini.
Umumnya, motif khas batik daerah terinspirasi dari karakteristik budaya, keadaan alam, dan kondisi masyarakatnya. Berikut ini beberapa motif khas yang ada di tiap-tiap daerah.
1. Motif Batik banyuwangi
Di Banyuwangi, terdapat aneka ragam motif batik. Namun, yang paling khas dan klasik adalah motif Gajah Oling. Pada perkembangannya, muncul beragam motif lain yang lebih modern, seperti motif Kopi Pecah, Kangkung Setingkes, Manuk Kecaruk, dan Paras Gempal.
2. Motif Batik Bali
Motif batik modern tulis di Bali cukup unik dan menonjolkan ciri khas budayanya. Umumnya, pembatik di Bali memadukan unsur tradisional dan modern dalam karyanya. Hal inilah yang menarik penikmat batik Bali baik dari dalam maupun luar negeri.
Beberapa motif batik Bali yang cukup dikenal adalah motif Buketan, yang terinspirasi dari buket (rangkaian bunga). Selain itu juga ada motif Barong Kembar, Singo Barong, dan Ulamsari Mas. Semua motif ini menggambarkan budaya dan kehidupan masyarakat bali.
3. Motif Batik Cirebon
Motif batik paling khas yang ada di Cirebon adalah Megamendung. Motif ini bahkan sudah terkenal di manca negara. Megamendung menggambarkan awan berarak di langit, dengan dominasi warna biru yang dikombinasikan dengan warna putih dan atau merah.
Selain Megamendung, ada juga motif Kapal Kandas, Ceker Ayam, Tebu Sekeret, dan Pring sedapur. Motif-motif tersebut didaftarkan pada HKI (Hak Kekayaan Intelektual) sebagai wujud perlindungan budaya daerah.
4. Motif Batik Aceh
Di aceh, motif batik yang berkembang memiliki warna cerah dengan dominasi merah, kuning, dan keemasan. Inspirasinya adalah adat budaya dan kekayaan alam. Motif batik di daerah ini menghindari penggambaran manusia dan hewan, seperti yang diajarkan dalam Islam.
Beberapa motif yang terkenal di Aceh adalah Bunga Jeumpa, Rencong, Pucok Reubong, dan Gayo. Motif-motif ini turut memperkaya koleksi motif batik yang ada di Indonesia.
Umumnya batik digunakan pada acara-acara resmi. Itulah sebabnya model dress batik tulis modern cukup digemari. Ciri khas batik tulis yang eksklusif dan menonjolkan nilai seni akan membuat penampilan menjadi lebih mewah dan elegan.
Demikianlah aneka motif batik modern tulis dan proses pembuatannya. Kerumitan proses dan keindahan motifnya layak diapresiasi. Semoga seluruh masyarakat semakin mencintai batik sebagai warisan budaya leluhur.