Musik Pop Indonesia – Dimulai pada tahun 1918, saat Perang Dunia I. Dua tahun kemudian, masyarakat Amerika Serikat mulai mengapresiasi musik ini. Istilah pop pertama kali diciptakan oleh kritikus seni Inggris Lawrence Alloway, yang diturunkan dari inovasi Thomas Edison. Dengan kata lain, musik pop berasal dari frasa populer dan komersial, jadi tidak mengherankan jika ia memiliki banyak pengikut bahkan sampai sekarang.
Pop dirancang untuk menjadi bumbu untuk menghancurkan kepercayaan lama seiring berjalannya waktu. Mulai tahun 1940, kelahiran musik pop juga semakin populer di seluruh dunia, dengan perpaduan beberapa ritme yang ada seperti Rhumba, Samba, Congsa, Mambo, dan varietas lainnya. Musik pop, dengan modal musik easy listening, mungkin didukung oleh teknologi dan tidak terbatas hanya dalam satu aliran tertentu. Nada dari proses mixing atau gitar listrik, misalnya, dapat berubah.
Musik pop secara komersial dipahami secara luas oleh musik rekaman karena ditujukan untuk penonton muda dan lirik lagunya umumnya sederhana namun mengandung pesan yang bermakna. Musik ini juga merupakan jenis musik yang memiliki daya tarik yang luas dan biasanya didistribusikan kepada khalayak melalui bisnis musik. Berbeda dengan musik tradisional yang sering disebarluaskan secara akademis, cakupannya lebih kecil, dan penontonnya terbatas pada daerah setempat.
Konten
Sejarah Musik Pop Indonesia

Didirikan oleh grub band terkenal dari tahun 1970-an. Siapa lagi selain band ikonik Koes Ploes? Trio musik ini melahirkan puluhan lagu, antara lain versi pop, pop Jawa, ritme melayu, dangdut, pop anak-anak, ritme keroncong, lagu daerah, ketukan kuat, dan lagu bahasa Inggris.
Hingga namanya tersimpan di Museum Rekor Indonesia sebagai grup musik paling berpengaruh (MURI). Penampilan musik mereka terkenal cukup lugas dalam hal syair, musik, dan melodi.
Mengenal band yang bertanggung jawab atas kebangkitan genre musik pop ini tidak selalu mudah. Sekitar tahun 1976, Koes Plus mulai meredup seiring dengan berkembangnya regenerasi dan selera masyarakat yang bergeser. Puncaknya terjadi pada tahun 1978, saat Koes Plus cukup lemah. Sejak 1970-an hingga 1980-an, sejumlah grup musik seperti Mercy’s, Panber’s, D’Lloyd, dan Koes Plus menghiasi musik pop Indonesia.
Grup musik modern seperti Sheila On 7, Gigi, Peterpan, The Changcuters, dan Padi muncul setelah band-band ini melegenda. Dengan penampilan yang berbeda, sementara mengandung fitur populer yang terkait dengan representasi musik tertentu mereka. Demikian pula, musik pop akan terus diperbarui dan tumbuh sebagai respons terhadap tren.
Perkembangan Musik Pop Indonesia
Awal tahun 1960 mulai bermunculan band-band lokal dan dalam negeri yang dipimpin oleh band Koes Ber Saudara (Koes Plus), untuk menggantikan musik yang sebelumnya telah disediakan oleh band-band Malaysia dan Singapura. Perkembangan Koes Plus menghadirkan musik populer yang mudah diapresiasi oleh masyarakat Indonesia. Mengikuti kesuksesannya (Koes Plus), beberapa penyanyi terkenal Indonesia seperti Rossa, Ungu, Krisdayanti (KD), Noah, The Changcuters, dan Wali band menjadi terkenal di seluruh Asia Tenggara.
Musik Pop Indonesia Legendaris (Solo)
A. Riyanto (1943-1994) merupakan tonggak musik pop Indonesia (solo) yang sukses menerbitkan vokalis-vokalis ternama dari era 1970-an dan 1980-an ke studio rekaman, antara lain Tety Kadi, Ernie Djohan, Rafika Duri, dan Jamal Mirdad.
Karya Chica Koeswoyo (1968)
Menjadi generasi ketiga Koeswoyo membuatnya menjadi salah satu pionir di era 1970-an yang membuka peluang bagi penyanyi muda untuk menjadi primadona. Pada zamannya, lirik lagu anak-anak terkesan sederhana dan mudah diingat.
Chrisye (1949 – 2007)
Chrisye selalu tertarik pada musik dan memulai karirnya sebagai bassis untuk band Gipsy. Dia adalah salah satu penyanyi dan komposer terbaik Indonesia, dengan nama panggung Christian Rahardi. Hingga kini, banyak lagu hasil karya tangan dingin Chrisye yang diaransemen ulang oleh artis ternama.
Musik Pop Indonesia Legendaris (Band)
Koes Plus
Koes Plus adalah grup musik yang dibentuk pada tahun 1969 sebagai tindak lanjut dari Koes Brothers. Pada tahun 1970-an, Koes Plus dianggap sebagai pelopor musik pop and rock n’ roll di Indonesia. Berikut adalah beberapa hitsnya: “Milk Pool,” “Diana,” “Pinch-Pinch,” dan “School Bus.” Untuk mendapatkan karya dari berbagai seniman musik pop Indonesia Anda hanya tinggal download lagu pada situs web seperti downloadlagu321.live secara gratis.
Baca Juga: Nintendo Switch Pro yang diharapkan, versi OLED, semakin dekat