Pengetahuan

Penggunaan Geotextile dalam Pembangunan Jalan

Geotextile merupakan jenis material yang belakangan ini sangat popular dalam dunia konstruksi seperti pembangunan jalan contohnya. Penggunaan geotextile di jalan ini tentu...

Written by Ariko · 3 min read >
Penggunaan Geotextile dalam Pembangunan Jalan

Geotextile merupakan jenis material yang belakangan ini sangat popular dalam dunia konstruksi seperti pembangunan jalan contohnya. Penggunaan geotextile di jalan ini tentu sangat bermanfaat sekali. Bagaimana bisa? Material ini memiliki karakteristik yang kuat terhadap tarikan.

Berbagai sifat dan kelebihan material geotextile dalam penggunaannya di pembangunan jalan ini memiliki beberapa penjelasan. Yuk simak ulasan berikut!

Konten

Material Geotextile untuk Pembangunan Jalan

Tipe Struktur Tanah

Sebelum melakukan pembangunan jalan dan memanfaatkan penggunaan geotextile, hal yang penting untuk diperhatikan adalah mengenali struktur tanah. Susunan agregat tanah akan memberikan bentuk yang berbeda pada struktur tanah. 

Proses alami yang membantu pembentukan agregat adalah pembasahan dan pengeringan, pembekuan dan pencairan, aktivitas mikroba yang membantu peluruhan bahan organik, dan aktivitas akar dan hewan tanah.

Ada prinsip penting dalam mengenali struktur tanah itu sendiri. Dua poin utama dalam mengenai struktur tanah sebelum melakukan melakukan pembangunan jalan dengan memanfaatkan penggunaan geotextile adalah:

  1. Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah kemungkinan mempengaruhi struktur lapisan olah ke arah yang menguntungkan ataupun merugikan. Pengolahan tanah pada kondisi kelewat basah/tergenang akan merusak struktur tanah terutama tanah dengan kandungan lempung tinggi.

  1. Penggunaan Bahan Perbaikan Geotextile

Bahan sintetik polimer yang mempunyai berat molekul tinggi banyak digunakan untuk memperbaiki struktur tanah, meningkatkan daya kohesi partikel tanah berpasir atau melonggarkan agregat tanah lempung. 

Ada banyak macam bahan geosintetik dan geotextile yang digunakan untuk memperbaiki permeabilitas dan daya menahan lengas untuk meningkatkan ketersedian air .

Selain itu, bahan ini mampu meningkatkan stabilitas struktur dan mempertahankan tanah dari kerusakan akibat erosi.

Produk Geosintetik untuk Konstruksi Jalan

Salah satu faktor yang berpengaruh dalam proses pembangunan jalan adalah kondisi geografisnya. Di Indonesia sendiri, kondisi geografisnya sangat beragam dan agak menjadi tantangan tersendiri dalam proses pembangunannya.

Untuk pembangunan jalan ini, penggunaan geosintetik dan geotextile sangatlah berguna dan memiliki berbagai kelebihan.

Salah satu keuntungannya adalah penggunaan woven geotextile untuk konstruksi jalan dengan kondisi tanah lunak. Masih banyak tanah lunak yang mendominasi kawasan Indonesia, sehingga dalam proses pembangunan jalannya sedikit menjadi kendala.

Tanah lunak adalah tanah lempung atau gambut dengan kuat geser kurang dari 25 kN/m2 berdasarkan Panduan Geoteknik 1 No. Pt T-08-2002-B (DPU,2002a). Jika menggunakan korelasi dari AASHTO M288-06 (CBR≈30 cu), maka nilai kuat geser ini setara dengan nilai CBR lapangan kurang dari 1.

Baca juga: Ragam Struktur Organisasi Kapal

Timbunan yang dibangun di atas tanah lunak memiliki kecenderungan untuk menyebar secara lateral akibat tekanan tanah horizontal yang bekerja di dalam timbunan. 

Tekanan tanah ini menimbulkan tegangan geser horizontal pada dasar timbunan yang harus ditahan oleh tanah pondasi. 

Apabila tanah pondasi tidak memiliki tahanan geser yang cukup, maka akan terjadi keruntuhan. Pemasangan geotextile atau geogrid berkekuatan tinggi yang direncanakan dengan tepat akan berfungsi sebagai perkuatan untuk meningkatkan stabilitas.

Fungsi lainnya adalah untuk mencegah keruntuhan, geotextile atau geogrid juga akan mengurangi pergeseran horizontal dan vertikal tanah di bawahnya, sehingga dapat mengurangi penurunan diferensial.

Fungsi Woven Geotextile pada Tanah Lunak

Seperti yang dibahas oleh distributor geotextile CV. Mega Abadi Perkasa, woven geotextile berfungsi sebagai lapisan perkuatan sekaligus sebagai lapisan pemisah (separator) antara tanah dasar yang lunak, tanah kembang susut (ekspansif) dengan granular tanah urugan di atasnya.

Hal ini menyebabkan tebal design granular di atasnya akan tetap terjaga sehingga konstruksi jalan menjadi stabil, tidak bergelombang, dan rata pada permukaannya.

Dalam aplikasi geotextile sebagai pemisah pada pekerasan jalan, geotextile berfungsi sebagai mencegah terjadinya pencampuran antara tanah dasar dengan agregat penutupnya, seperti lapis pondasi bawah, lapis pondasi, timbunan pilihan dan sebagainya. 

Dalam pekerjaan timbunan, geotextile sebagai pemisah sering diletakkan di atas tanah asli yang permukaan tanahnya telah disiapkan. Tanah yang akan dipasang geotextile, terkadang masih bergelombang atau masih belum bersih dari tonggak-tonggak bekas penebangan pohon dan semak-semak. 

Kondisi tersebut mengakibatkan geotextile berisiko rusak pada saat dipasang dan dibebani dengan material timbunan ditambah dengan berat alat atau mesin pemadat yang lewat di atas material urugan tersebut. 

Oleh karena itu, penggunaan geotextile pada pembangunan jalan ketika dipasang sebagai pemisah, harus kuat terhadap pengaruh kondisi tanah di bawahnya. Selain itu, juga kondisi permukaan tanah serta beban material dan alat berat yang bekerja di atasnya.

Penggunaan Geotextile untuk Jalan Kerja

Dalam aplikasi jalan kerja, fungsi pemisah atau separasi (separator) dari geotextile dibutuhkan untuk mencegah naiknya butiran halus dari tanah dasar ke dalam agregat. Bisa juga dari batu pecah lapis pondasi (base-course) maupun timbunan tanah pilihan. 

Naiknya butiran halus terjadi akibat adanya aksi pemompaan yang disebabkan oleh beban lalu lintas yang bekerja di atas struktur jalan

Dalam aplikasi geosintetik untuk perancangan jalan sementara dan jalan tanpa pekerasan, fungsi pemisah lebih penting untuk jalan yang tipis dengan beban hidup kecil. Dii mana alur akibat beban roda sedalam 50 sampai 100 mm akan terjadi. 

Dalam kasus ini, perancangan geotextile tidak memberikan pengaruh perkuatan aman untuk digunakan. Namun, jika beban hidup yang besar pada struktur pekerasan jalan yang tipis di mana alur yang lebih besar 100 mm akan terjadi, dan untuk struktur jalan yang lebih tebal yang terletak pada tanah dasar lunak.

Fungsi perkuatan dari geotextile menjadi signifikan dalam menjaga stabilitas. Pada konstruksi jalan ini, geotextile juga dapat mereduksi timbulnya alur-alur yang sering terjadi pada konstruksi jalan tanpa pekerasan.

Baca juga: Terowongan Bawah Tanah Misterius Di Inggris

Penggunaan Geotextile untuk Jalan Raya

Salah satu penyebab utama dari kegagalan struktur pekerasan adalah berkurangnya kapasitas dukung lapis pondasi. Hal ini tentu saja sebagai akibat dari terkontaminasinya agregat kasar oleh tanah berbutir halus yang lunak oleh akibat beban kendaraan. 

Pada aplikasi penggunaan geotextile di jalan raya, umumnya diletakkan di atas tanah lunak yang ditimbun oleh tanah pilihan, pasir ataupun agregat batuan. Jalan-jalan seperti ini biasanya merupakan jalan raya. 

Maka dengan demikian, woven geotextile dan non woven geotextile dapat digunakan sebagai fungsi pemisah. Sifat-sifat geotextile bergantung pada kekuatan dukungan tanah dasar dan beban yang akan bekerja pada saat konstruksi. Geotextile juga dapat memberikan fungsi filtrasi dan drainase jika dibutuhkan.

Geotextile untuk Pembungkus Tanah

Teknik membrane pembungkus tanah (membrane-encapsulated soil, MESL) ini menggunakan geotextile sebagai material dasar. Kemudian, prosesnya bisa diisi dengan material dan disemprot aspal atau produk elastomeric. Tanah dibungkus di dalam geotextile yang umumnya berupa tanah yang berkualitas buruk bila digunakan untuk konstruksi jalan.

Geotextile yang digunakan yaitu non woven geotextile yang disemprot dengan emulsi aspal, yang berfungsi sebagai penghalang terhadap air. Metoda ini, umumnya digunakan untuk mengatasi masalah sulitnya diperoleh material granular atau permasalahan geoteknik yang lainnya. 

Pada geotextile pembungkus lanau, geotextile lebih berfungsi sebagai penghalang kelembapan (moisture barrier), yaitu menghalangi masukya air ke dalam tanah yang dibungkus. Namun sebagai fungsi sekunder, geotextile pembungkus tanah ini juga berfungsi sebagai perkuatan.

Selain membungkus tanah lanau, sistem ini dapat digunakan untuk membungkus lapis pondasi. Pada cara ini, geotextile berfungsi sebagai perkuatan dan juga pemisah. Geotextile yang digunakan pada sistem ini yaitu woven geotextile.

Penggunaan geotextile di pembangunan jalan ini tentu saja mempertimbangkan banyak hal. Berbagai kelebihan di dalam material ini tentu saja menjadi alasan mengapa geotextile banyak digunakan dalam pembangunan jalan.