Kapal akan dioperasikan oleh nahkoda dan para awah yang terbagi dalam satuan tugas. Jadi, masing-masing akan mengemban tugas penting dalam pelayaran resmi di wilayah lautan. Berikut ini ragam struktur organisasi kapal yang penting untuk diketahui.
Orang-orang yang tergabung dalam struktur organisasi kapal dianggap memenuhi standar kompetensi dari perusahaan dan pemerintah. Simak penjelasan lengkap dibawah ini.
Konten
Struktur Organisasi Kapal

Keselamatan awak kapal dan penumpang adalah tanggung jawab struktur organisasi kapal. Sehingga, posisi-posisi didalamnya diisi sumber daya yang kompeten dan berkualitas.
1. Ahli Nautika
Orang-orang yang menempuh pendidikan khusus yang berkompeten dalam bidang nautika. Biasanya ahli nautika bertugas pada Departemen Dek.
2. Ahli Tehnik
Ahli tehnik menangani Departemen Mesin, ada bagian officer dan rating (bawahan). Selama pelayaran kapal berlabuh dipimpin oleh seorang kapten kapal atau nahkoda. Nahkoda ini harus mengantongi izi agar dapat berkoodinasi dengan awak dan operator kapal.
Walaupun dalam setiap perusahan kapal, organisasinya berbeda-beda tetapi harus disesuaikan dengan fungsi, kebutuhan, dan jenis kapal. Contohnya struktur organisasi kapal penumpang berbeda dari kapal pesiar yang berukuran besar.
3. Departemen Dek
Biasanya diisi dengan struktur berikut :
- Captain adalah pemimpin dan penanggung jawab ketik kapal berlayar.
- Mualim I (Chief Officer) bertugas mengatur muatan dan penumpang.
- Mualim II (Second Office) bertugas membuat rute atau peta pelayaran untuk mengatur arah navigasi,
- Mualim III (Third Officer) bertugas mengatur, memeriksa, memelihara peralatan keselamatan kapal dan arah navigasi.
- Markonis (Radio Officer) bertugas sebagai operator radio dan komunikasi. Disamping itu bertanggung jawab atas keselamatan kapal agar terhindar dari tabrakan, badai, dan karam.
Baca juga : Mengenal Apa Itu Geotextile Non Woven dan Kegunaannya Dalam Industri
4. Departemen Mesin
Ada departemen mesin yang terdiri dari beberapa petugas, antara lain:
- Kepala Kamar Mesin (KKM) atau Chief Engineer, memiliki tanggung jawab atas semua mesin yang ada di kapal. Seperti mesin induk, mesin crane, mesin bantu, mesin kemudi, mesin jangkar, mesin pompa, dan mesin sekoci.
- Masinis I (First Engineer) bertanggung jawab atas operasional mesin induk.
- Masinis II (Second Engineer) bertanggung jawab terhadap keseluruhan operasional mesin bantu.
- Masinis III (Third Enginer) bertanggung jawab terhadap keseluruhan mesin pompa.
- Juru Listrik (Electricion) bertanggung jawab terhadap keseluruhan mesin yang digerakkan oleh tenaga listrik dan tenaga cadangan.
- Juru minyak bertugas membantu para Engineer.
5. Ratings (Bawahan)
Ratings merupakan petugas yang bekerja dibagian dek, dengan pembagian organisasi berikut.
Bagian dek :
- Boatswain atau Bosun
- Able Bodied Seaman (Jurumudi)
- Ordinary Seaman (Sailor)
- Juru pompa (Pumpmanu)
Bagian mesin:
- Mandor, kepala kerja Oiler dan Wiper
- Juru Las (Fitter)
- Juru Minyak (Oiler)
- Wiper
Bagian Permakanan:
- Juru masak bertugas menyediakan makanan bagi para awak kapal
- Mess boy yang membantu juru masak di dapur
Perlengkapan Keselamatan Kerja Diatas Kapal
Penting juga memeriksa peralatan dan perlengkapan kapal sebelum beroperasi. Masing-masing crew yang bekerja diatas kapal harus dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan kerja. Berikut ini perlengkapan mendasar yang wajib digunakan, antara lain:
- Pakaian pelindung (Boiler Suit atau Dangri), berguna melindungi tubuh awak kapal dari bahan berbahaya. Seperti air, minyak panas, percikan las dan lainnya.
- Helmet sebagai pelindung kepala wajib digunakan selama berada diatas kapal Standar helmet ideal dilengkapi dengan tali dagu supaya helmet melindungi kapal dengan optimal.
- Safety Shoes adalah sepatu yang digunakan ketika berada di ruang mesin dan kargo. Terbuat dari logam keras dan bobotnya cukup berat.
- Sarung tangan (hand safety) yang melindungi tangan awak kapal dari panas. Khususnya petugas yang bekerja pada bagian yang terpapar bahan kimia langsung.
- Goggles (pelindung mata) yang wajib digunakan sehari-hari, terutama saat operasional kerja. Setiap awak kapal berpotensi mengalami cidera mata. Para petugas pengelasan juga menggunakan googles tetapi dengan bahan berbeda.
- Plug adalah bagian ruang mesin kapal menghasilkan suara 110-120 db. Frekuensi suara ini tergolong tinggi dan tidak dapat diterima oleh telinga manusia. Oleh karena itu digunakan steker telinga yang menutup kedua telinga. Jika tidak menggunakan steker teling akan megakibatkan gangguan pendengaran, sakit kepala, dan iritasi.
- Safety harness biasanya dikenakan oleh operator kapal.
- Face mask (pelindung wajah) wajib digunakan oleh petugas yang mengerjakan pengecetan, permukaan insulasi, dan membersihkan karbon yang mengandung partikel berbahaya.
- Chemical suit dipakai untuk melindungi tubuh para awak kapal yang bersinggungan langsung dengan bahan kimia berbahaya. Terutama zat kimia yang dapat merusak jaringan kulit manusia.
- Welding (perisai) yang digunakan oleh petugas las kapal. Adapun bentuknya berupa topeng yang dipakai pada wajah. Selain itu, terbuat dari bahan logam agar wajah terhindar dari percikan las dan sinar ultraviolet.